Jumat, 26 Desember 2014

Makna Natal dan Tahun Baru 2015

Makna Natal

Natal dirayakan oleh pemeluk agama Kristen /Nasrani sebagai hari kelahiran Tuhan Yesus ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa. Dalam merayakan hari Natal ini, tidak tertulis kapan hari natal ditentukan ataupun keharusan seseorang untuk merayakan Natal. Kenapa ??? Tidak ada satu ayat atau pasal dalam Alkitab yg menyatakan bahwa manusia diharuskan merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus. Namun, sebagai orang Kristen / Nasrani merayakan hari Natal tersebut dgn maksud sbb:
a. Kedatangan Juruselamat
    Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa. Manusia yg sejak jaman Adam telah jatuh ke dalam dosa, sehingga turunannya juga mengalami dosa. Apabila jaman dahulu dalam Kitab Perjanjian Lama, manusia berdosa diwajibkan utk memberikan korban persembahan sebagai upaya pensucian atas segala dosa. Namun, dalam Kitab Perjanjian Baru, Tuhan Yesuslah sebagai korban atas segala dosa manusia. Dia lah yg menyelamatkan manusia, asalkan manusia mau percaya kepadaNya.
b. Rela Berkorban
    Tuhan Yesus yg merupakan jelmaan Allah dalam wujud manusia, meninggalkan tahta kerajaan di Surga demi menyelamatkan manusia berdosa. Menderita selama hidup di dunis, dicobai oleh Iblis di padang gurun, dicaci maki, dihina, dan lahir di tempat yg tidak layak "kandang domba".
c. Jalan Keselamatan
    Hanya melalui Tuhan Yesuslah, manusia dapat ber"kontak" dgn Allah , karena Dialah Jalan keselamatan dan Kebenaran itu. Tanpa Tuhan Yesus, manusia akan binasa , tersesat dan tinggal di dalam dosa.. Namun, melalui Dialah , dgn segala pengorbananNya , membuat manusia di lahirkan baru dan menjadi manusia baru.

Makna Natal diharapkan dapat menjadikan manusia agar kembali ke jalan yg benar, dan mengikuti teladan Yesus Kristus dgn cara mengasihi sesama manusia (Kasih terhadap sesama manusia) serta percaya kepada Tuhan Yesus sebagai satu2nya Juruselamat manusia.

Apabila semua manusia di bumi ini dapat saling mengasihi, rela berkorban demi sesama manusia, dan selalu mendekatkan diri kepada Allah sebagai Pencipta atas segala isinya, maka dunia ini akan aman, damai, sejahtera. Apabila manusia telah menyimpang dari ajaran yg benar, penuh dengan ego, hawa nafsu, dengki, dan sifat2 keduniawian, maka dunia akan menjadi kacau, perpecahan, peperangan, dll

Pada kesempatan ini, saya mengajak Saudara-Saudari untuk merenungkan makna Natal th 2014 ini untuk meninjau realitas kehidupan Anda di dunia ini. Apakah sdh di jalan yg benar??? Apakah masih mementingkan kehidupan duniawi ??? Apakah sdh saling mengasihi antar sesama manusia???  Apabila "Belum", maka saya mengajak agar kita semua kembali ke jalan yg benar, saling mengasihi dgn tulus hati, dan menyesap/tinggal di dalam hayat Kristus agar kita tidak tergoda oleh kehidupan duniawi. 

Ingatlah dan peringatilah pengorbanan Tuhan Yesus sampai kedatanganNya nanti, supaya semua manusia yg setia menanti kedatanganNya akan terangkat ke Surga bersama2 dgn Tuhan Yesus di Kehidupan baru. Kehidupan Baru tidak ada rasa sedih, duka, tidak ada tangisan ataupun derita, karena Tuhan Yesus telah menyediakan tempat untuk manusia yg taat dan setia. 

Marilah kita menyongsong tahun 2015 dgn penuh harapan bahwa Tuhan Yesus menyertai manusia yg taat dan setia. Ingatlah Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan kita dalam keadaan apapun, tapi manusialah yg kerap kali tidak setia, penuh dgn egois, hawa nafsu sehingga melupakan bahkan menjauhi TuhanYesus. Ingatlah selalu bahwa segala cobaan ataupun derita yg kita alami saat ini , akan membuat kita menyadari bahwa Tuhan itu baik dan setia. Pencobaan membuat kita agar selalu bersadar dan ingat kepadaNya. 

Minggu, 05 Januari 2014

Tahun Baru 2014


Tahun baru 2013  telah kita lewati bersama dan kita menyongsong tahun 2014 dengan sorak sorai, gembira dan gegap gempita di seluruh muka bumi ini. Tahun 2014 menggantikan tahun 2013 dengan penuh harapan, penuh cita-cita dan keinginan yg lebih baik dibandingkan dengan yg lampau. Saya mengajak saudara-saudari utk mengevaluasi, merenung dan mengulas semua perbuatan dan tindakan kita pada tahun yg lalu. Besar harapan saya adalah kita semua makin setia dan selalu dekat dengan Tuhan Yesus.

Apa yg sdh kita perbuat ?
Banyak orang yg merayakan pergantian tahun baru dengan suka cita atas segala keberhasilan usaha, keberhasilan pekerjaan, keberhasilan yg dicapai pd tahun lalu. Namun, tidak sedikit pula yg merasakan pergantian tahun baru seperti tahun tahun sebelumnya karena tidak membawa perubahan apapun dalam kehidupan mereka. Ada yg merasakan pesimis akan tahun 2014, ada yg merasakan bahwa pekerjaan yg dilakukan tdk mengalami perubahan yg berarti di th 2014, bahkan ada yg merasakan bosan akan segala yg dilakukannya alias monoton/itu itu saja.

Apa yg harus kita perbuat?
Terlepas dari usaha/perbuatan/tindakan kita yg dilakukan pada tahun lalu, apakah berhasil, apakah gagal, apakah biasa-biasa saja. Namun, sy menekankan di sini adalah hampir seluruh hidup kita, selama masih bernafas, saya yakin bahwa kita semua lebih banyak memikirkan akan kebutuhan jasmani, kebutuhan badani dan kebutuhan fisik kita. Tanpa  disadari, kita telah menjauh dari kehidupan rohani, kehidupan yg akan kita tempuh apabila kita telah meninggalkan dunia ini. Selain itu, kita juga merasakan bahwa kita belum saatnya utk melakukan tindakan rohani karena beranggapan kegiatan rohani utk orang yg sdh tua, sdh sekarat, dan sudah tinggal menunggu panggilan Tuhan. Ini salah, kegiatan rohani bisa bergandengan dengan kegiatan jasmani, bergandengan dgn segala aktivitas kehidupan manusia.

Teladani jalan Yesus
Yesus adalah Putra Allah , yg menjelma menjadi manusia, yg meninggalkan tahta di surga demi umat manusia yg berdosa. Coba bayangkan, apakah manusia mau meninggalkan harta kekayaannya??? Membuang waktu utk memberitakan keselamatan utk orang lain??? Rela dicaci maki, rela dihina, dan rela mati utk orang berdosa ???? Saya mengajak saudara-saudari utk mengikuti teladan Yesus dengan memberitakan keselamatan buat manusia yg belum bertobat, meluangkan waktu sedikit utk pelayanan gereja, meluangkan waktu utk berdoa dan baca alkitab, meluangkan waktu utk bersekutu di gereja dan banyak yg bisa dilakukan utk memuliakan dan membesarkan nama Tuhan di muka bumi ini. Ingatlah, segala yg kita lakukan ini utk kemuliaan nama Tuhan dan bukan dengan kekuatan manusia atau usaha sendiri. Kita harus sadar bahwa yg kita lakukan sendiri adalah sia sia belaka dan segala yg berada di luar Yesus adalah kebinasaan, hampa dan tdk berarti.

 Mulailah Berdoa dan Baca Alkitab
 Alkitab merupakan Firman Tuhan dan merupakan Sabda Allah yg ditulis oleh para Rasul yg mendapatkan wahyu, pembicaraan secara langsung dari Allah. Firman Tuhan itu sdh ada dari awal, sekarang dan yg akan datang (Alfa dan Omega). Dalam Alkitab tertulis, "Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu". Dalam ayat itu, dijelaskan bahwa kita harus mencari Tuhan maka semua keperluan kita akan terpenuhi. Selain itu, "Mintalah maka kamu akan diberi, Ketuklah maka pintu akan dibukakan", lalu ada ayat lainnya yg berbunyi "Mana ada seorang anak meminta roti kepada bapaknya diberi dengan batu? Apalagi Bapamu di Sorga ", lalu "Burung burung di udara dipelihara, bunga bakung di padang dipelihara, apalagi manusia ?" Manusia diciptakan menurut rupa dan bentuk Allah". Disini jelas, bahwa manusia merupakan mahluk ciptaan Allah yg sangat dikasihiNya, tentu akan diperhatikan dan dipelihara. Caranya bagaimana? Kita datang dalam doa dan baca Alkitab, dengan ini kita menjamah Dia, Sang Pencipta, Sang Penguasa di surga dan bumi. 

Senantiasa Bersyukur pada Tuhan
Kadangkala dalam kehidupan ini tidak berjalan mulus, tidak seperti yg direncanakan dan tidak seperti yg diharapkan. Namun kita harus tahu, bahwa percobaan itu datang adalah untuk membuat kita kuat, tegar dan setia kepada Tuhan dalam segala situasi senang ataupun susah. Tapi ada satu ayat yg menguatkan kita semua yaitu " Percobaan itu datang  kepada kita tanpa melebihi kekuatan kita". "Percobaan itu cukup utk hari ini saja" maksudnya adalah kita dapat mengatasi persoalan hidup di dunia ini dan Tuhan akan membantu , membuka jalan dan membimbing kita ke jalan yg benar karena Dialah Jalan kebenaran dan Hidup, barangsiapa percaya maka akan diselamatkan.
Segala kejadian yg kita alami adalah mengajarkan kita utk lebih dekat kepada Tuhan, memuliakan Tuhan dan Mengagungkan NamaNya. Dialah yg layak terima semua persembahan korban dari kita, dan biarkan Tuhan bekerja dalam kehidupan kita, kehidupan saudara-saudari.

Upahmu besar di Surga
Segala tindakan kita untuk membesarkan dan memuliakan Tuhan sudah disediakan upahnya buat kita. Jadi, janganlah bersedih, jangan bersungut-sungut dan berkeluh kesah. Marilah kita bersuka cita dalam menjalankan hidup ini demi kemuliaan nama Tuhan. Amin

Ingatlah : Tuhan berserta Kita dan janganlah takut ataupun gentar karena Dialah Jalan Kebenaran dan Hidup.

Jumat, 04 Oktober 2013

Harta Duniawi

Harta merupakan idaman setiap manusia agar hidup lebih mapan dan lebih terpandang.

            Setiap manusia berusaha seumur hidupnya dalam mencari harta duniawi, dimana setiap hari bekerja keras mengumpulkan uang / harta agar di kemudian hari menjadikan impiannya menjadi kenyataan, seperti mempunyai rumah mewah (lantai granit, punya parkiran mobil yg luas), mobil mewah, perhiasan mewah, dll. Bahkan seseorang rela mengorbankan nyawanya untuk memperoleh uang demi keluarganya, demi masa depannya, demi lingkungannya, dll.
            Harta = utang + modal, bila diartikan dalam prinsip keuangan/finacial. Biasanya, harta itu terlihat dari laporan neraca pada suatu periode tertentu. Apakah seseorang memiliki harta yang banyak merupakan orang yang " KAYA". Jawabannya adalah " Belum tentu". Kenapa? Apabila seseorang memiliki harta yang banyak , tetapi diperoleh dari banyak utang kepada orang lain. Maka, orang tersebut belum tentu dikatakan "KAYA". Jadi, yang dimaksud di sini adalah "KAYA" diperoleh dengan modal usaha sendiri, alias tidak utang pada orang lain. 
            Seseorang dapat menjadi "KAYA" dengan cara ber- hutang pada orang lain, bila orang tersebut memiliki keterbatasan modal, seperti pinjam pada bank, koperasi, atau pihak ketiga. Pinjaman itu (utang pada pihak lain) dapat terlunasi apabila perputaran modal  menghasilkan pendapatan yang lebih besar dari cicilan/bunga pinjaman tersebut, sehingga lambat laun hutang akan terlunasi. Makin cepat hutang terlunasi, maka orang tersebut berpeluang besar menjadi "KAYA". Saya tidak membahas bidang usaha apa yg dapat memberikan return / hasil yg maksimal agar dpt membayar hutang, dll.
                Tujuan manusia di muka bumi ini adalah memiliki kehidupan yang lebih baik dibandingkan dengan kehidupan orang tua, tetangga, dan lingkungan, agar terhindar dari hutang dan kehidupan yg melarat / menderita. Untuk itu, setiap manusia berusaha dengan bekerja keras setiap hari demi memperoleh sejumlah uang tertentu agar tercapai tujuan tersebut. Namun, kadang kala dalam mencapai tujuan tersebut, banyak orang yang ingin melalui jalan pintas / singkat dengan berbagai macam cara, misalnya demi sejumlah uang maka seseorang rela menjadi pencuri, penipu, pembunuh, bahkan menjadi teroris. Disisi lain, ada orang yg rela mengorbankan dirinya dengan cara menjual diri (maaf menjadi pelacur, gigolo) bahkan ada pula dengan intrik / cara menikah dengan warga asing, janda kaya, atau duda kaya yang umurnya sudah menjelang akhir. Itulah berbagai cara manusia dalam memenuhi tuntutan hidup di dunia ini.
                Terlepas dari tujuan manusia tersebut dalam menjalankan kehidupannya di dunia ini, (apakah dengan cara baik atau buruk) akan berakhir saat manusia tersebut tidak dapat melakukan usaha / kerja di dunia lagi. Apakah yang terjadi selanjutnya apabila seseorang telah pulang ke hadirat sang pencipta? Tentu, manusia tersebut akan mempertanggung jawabkan semua perbuatannya yang telah dilakukannya kepada Sang Pencipta. Semua perbuatannya terlihat jelas seperti kamera CCTV yang merekam semua perbuatan manusia di perjalanan hidupnya. Dengan berakhirnya tugas di dunia ini, segala jerih payah mengumpulkan harta duniawi yg dilakukan setiap hari, tentunya tidak akan dibawa oleh orang tersebut dalam dunia lain, yaitu dunia kematian. Semua harta seperti rumah mewah, mobil mewah, dan perhiasan mewah akan ditinggalkan oleh orang tersebut apabila kehidupan orang tersebut berakhir.
                    Apakah ada jaminan bahwa seseorang yang memiliki harta banyak di dunia ini akan mejadi orang kaya di kemudian hari bil a menhadap pada Sang Pencipta ? Tentu tidak, semua harta benda akan ditinggalkan di dunia ini. Yang ada adalah perbuatan selama manusia tersebut di dunia ini yg menjadi penentu kehidupan manusia tsb di kemudian hari apabila dipanggil menghadap Sang Pencipta. Untuk itu, saya mengajak saudara saudari untuk merenungkan semua itu agar melakukan perbuatan yang berkenan di hadapan Tuhan. Caranya adalah HIDUP DALAM HAYAT TUHAN, terimalah Tuhan Yesus sebagai Juruselamat atas hidupmu, pikullah Salib (mengikuti jalan Tuhan dengan hidup berdasarkan pimpinan Roh Kudus) dan Ikutlah Tuhan (memberitakan injil kepada setiap manusia). Semua yang kita tabur di dunia ini, akan kita tuai di kemudian hari. Apabila kita menabur baik maka hasil tuaian pun akan baik. Janganlah kita menabur berdasarkan "daging"/kebutuhan jasmani melainkan kita menabur berdasarkan "roh kebenaran" maka setiap orang akan mendapatkan karunia yang telah disediakan oleh Tuhan. Amin

Hendaklah kita menabur dalam "Roh" bukan dengan menabur dalam "daging", sebab segala yang ditabur dalam daging penuh dengan ke-sia-sia- an. Segala yang kita tabur akan dituai di kemudian hari.

Senin, 30 September 2013

Hidup dalam Roh

Setiap manusia terdiri dari unsur jasmani/daging/lahiriah, jiwa dan roh.

Unsur Jasmani/lahiriah/daging merupakan unsur manusia yang nyata, bisa merasakan sakit karena luka, merasakan panas jika terkena api, merasakan setiap benda yang dipegang, dll. Unsur jiwa lebih ke arah perasaan/feeling , misalkan kita merasakan tenang bila mendengarkan musik rohani, merasakan gembira bila mendapatkan rejeki, dll. Unsur roh adalah terpisah dari kedua unsur yg telah disebutkan sebelumnya, dimana terlepas dari unsur jasmani dan jiwa. Roh itu nyata jika seseorang itu telah meninggal sehingga roh terpisah dari tubuh jasmani orang tersebut.

Unsur jasmani sering dominan dalam kehidupan umat manusia, mereka lebih cenderung menonjolkan ke-akuannya, status, jabatan, posisi, dll dalam kehidupan sosial masyarakat. Dalam kehidupan jasmani ini, manusia ingin menunjukkan bahwa dia bisa menyesuaikan lingkungan sekitarnya, lingkungan usaha/bisnis, lingkungan sosial masyarakat, atau lingkungan dimana manusia itu berada.
Dalam lingkungan tetangga
            Manusia lebih cenderung menonjolkan diri pada lingkungan terdekatnya, yaitu lingkungan dekat rumah tinggal. Misalkan lingkungan di sekitar rumah terdiri dari lingkungan golongan elit, golongan jetset, golongan kaya, dll. Maka, setiap penghuni rumah akan berlomba-lomba menunjutkkan jati diri/status bahwa penghuni rumah itu adalah yang paling kaya, paling mampu, paling sukses, dll. Bila ada salah satu penghuni rumah membeli mobil baru, misalkan mobil kijang, maka penghuni rumah lain akan berusaha membeli mobil baru yg lebih mahal, misalkan mobil landcruiser dgn harga milyaran. Tentunya akan membawa efek bagi lingkungan sekitarnya, dimana tiap tiap rumah akan berlomba-lomba utk menjadi yang paling mampu, paling kaya, paling terpandang, dan seterusnya. Apabila seseorang telah menjadikan dirinya sebagai orang terpandang, orang kaya, maka timbullah kepuasan, kebanggaan pada jiwa mereka, yaitu senang, puas, bangga, dll. Sehingga unsur jasmani dan jiwa saling berkaitan yang bersumber pada sifat EGO sentris.
                Biasanya unsur materilah yang menjadi faktor penilai di lingkungan sosial masyarakat pada umumnya. Makin banyak uang, makin banyak mobil, makin banyak rumah, makin banyak perhiasan, makin banyak materi maka makin dipandanglah manusia itu. Dengan demikian, makin puaslah jiwa manusia itu bahwa dirinya mencapai puncak dari segalanya.
               Karena materi itu lah, membuat manusia itu buta mata hatinya karena tertutup oleh perasaan ingin dihargai, ingin dipuji, ingin dipandang oleh manusia lainnya. Padahal, dalam kehidupan manusia itu sendiri, belum tentu kehidupan sosial ekonominya memenuhi segala keperluan yang serba mewah. Di sini ada situasi dimana manusia berusaha menutupi sosial ekonominya agar dapat mengikuti trend di masyarakat. Misalkan, ada trend handphone maka semua ingin berusaha memiliki handphone, mulai dari yang murah, sampai blackberry, bahkan sampai puluhan juta diusahakan utk membeli handphone tsb. Apabila gak ada handphone, maka orang tersebut dikucilkan / tersisihkan dari lingkungannya. Ada lagi trend ipad, mulai dari ipad 1, ipad2, ipad 3, ipad 4, dst. Apabila seseorang belum memiliki ipad, maka orang tersebut belumlah dianggap mampu atau belum keren. Terus muncul trend iphone, sampai dengan iphone 5 dimana bisa mendengarkan music, bisa komunikasi face to face, dst . Yang lebih gila lagi di lingkungan masyarakat, trend itu mengubah prilaku seseorang dari gaya natural menjadi gaya modern, gaya eksklusif, gaya masa kini. Hal ini memaksa seseorang berupaya utk membeli handphone, ipad, iphone dengan cara berhutang, kredit, atau apapun demi memilikinya. Padahal, manusia itu sadar bahwa banyak keperluan hidupnya yg lebih penting dibandingkan membeli handphone, ipad, ataupun iphone.

Banyak sekali dalam kehidupan manusia, terkesan sok kaya, sok kenal dan akrab --padahal manusia itu gak mampu, padahal manusia itu tidak kenal. Di sinilah dapat dinilai kehidupan manusia jasmani yang terkesan menutupi diri dengan ke pura-puraan agar dapat memperoleh penghargaan / status dari lingkungan. Kepura-puraan inilah yang dapat membawa manusia itu ke dalam jurang kehancuran, jurang kejahatan (membunuh, mencuri, menipu, dll) dan menambah kelamnya isi dunia ini.

Padahal, kita tahu bahwa semua materi itu adalah penutup/accesoris/pelengkap manusia yang hanya sementara, sewaktu-waktu akan tertelan masa, usang dan tidak berguna. Apabila tubuh jasmani kita dan jiwa kita dipenuhi oleh hawa nafsu demi kepuasan, kebanggaan pada status, jabatan, & posisi di lingkungan sosial, maka manusia tersebut akan merasa hidupnya sia-sia dan seolah olah diperbudak oleh lingkungan demi status sosialnya.

Segala yang kita kejar demi materi itu adalah sia-sia, semua itu akan tidak berguna dan tidak akan dibawa oleh kita apabila kita telah dipanggil oleh Tuhan. Semua yang kita kejar, semua yg kita capai, akhirnya akan berhenti saat kita dipanggil olehNya. Apa maksud ini semua? Tidak lain adalah mengajak saudara-saudari untuk menelaah/meninjau segala perbuatan yg kita lakukan di dunia ini. Apakah status sosial kita berharga di mata Tuhan? Apakah kekayaan, harta benda, mobil / rumah mewah dapat dibawa oleh anda? Ingatlah segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah hanya sementara dan tidak kekal. Apakah dengan kekayaan di dunia akan menjamin anda menjadi kaya di surga? Tentu tidak, kecuali anda dilahirkan kembali dalam nama Tuhan Yesus. Manusia yang dilahirkan kembali, menjadi manusia baru yaitu manusia yang mengikuti jalan Salib , dimana hidup manusia hanya tertuju untuk memuliakan Tuhan.

Hidup ini hanya sementara, jangan sia-siakan dengan kehidupan jasmani / jiwa, melainkan hidupkan diri anda dengan Roh hayat dari Kristus Yesus. Percayalah pada Tuhan, karena Dialah yg menciptakan segalanya dan kepadaNya lah kita akan kembali dan diminta pertanggungjawaban selama kita hidup di dunia.

Minggu, 16 Juni 2013

HADAPILAH KENYATAAN HIDUP

Setiap manusia yang terlahir di bumi ini dihadapi oleh kenyataan untuk menjalani kehidupan yang ada, baik tua maupun muda, pria atau wanita, kaya atau miskin, semua golongan, dan semua mahluk hidup. Apakah kehidupan yang dijalaninya itu menyenangakan atau tidak, sulit atau mudah, berat atau ringan.

Dalam menjalankan roda kehidupan ini memang tidaklah mudah, banyak cobaan, banyak rintangan, dan halangan yang harus dihadapinya. Untuk itu, kita harus menghadapi semua halangan/cobaan/rintangan itu dengan hati bersyukur. Kenapa? Karena dalam setiap cobaan itu mendatangkan suatu hikmat dan berkat agar kita menjadi orang yang kuat, tegar, dan terutama adalah agar kita dibentuk menjadi manusia yang taqwa , ingat selalu kepada Tuhan dan kita tidak boleh bermegah diri/sombong karena semua harta kekayaan yang ada dan yg melekat pada diri kita adalah sementara (tidak ada yg kekal).

Setiap cobaan/halangan/rintangan yang datang kepada kita, merupakan ujian dengan harapan agar kita menjadi pribadi yang sempurna dan ingat selalu akan rencanaNya dalam setiap umat manusia di muka bumi ini. Setiap cobaan ini pasti disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan dari tiap manusia. Jadi, kita harus menghadapi semua cobaan itu dengan hati bersyukur karena berkat Tuhan menanti di depannya. 

Janganlah kita menghindari diri dari segala masalah yg ada, melainkan hadapilah dengan pikiran yg jernih, bijak dan taqwa. Dalam setiap masalah yg ada, pastilah Tuhan menyediakan suatu berkat yg tidak kita ketahui nilai dan besarannya. Untuk itu, marilah kita bersyukur dalam segala keadaan dan peristiwa, walaupun itu terasa sulit/berat. Karena Tuhan telah mempunyai rencana yg indah dan tidak ternilai bagi umatNya yg mensyukuri akan kehidupan ini.

Marilah kita selalu berdoa dan mengucap syukur dalam segala perkara yg kita hadapi, tanpa bersungut-sungut ataupun berkeluh kesah, sebab setiap orang akan dibentuk menjadi manusia yg sempurna, beriman dan mencerminkan Hayat Ilahi. Dalam setiap doa, kita harus merendahkan diri di hadirat Tuhan karena kita sebagai mahluk yg lemah dan tidak berdaya. Mintalah kekuatan dan hikmat serta lindunganNya dalam menjalani kehidupan ini, karena Dialah yang mempunyai segala hikmat dan berkat, baik di Surga maupun di Bumi. Kita harus yakin bahwa Tuhan mempunyai rencana yg indah buat kita (umatNya) dalam menghadapi setiap persoalan yg ada. Amin

Setiap persoalan/masalah yg kita hadapi merupakan ujian kepada umatNya agar menjadi umat yang taat, rendah hati dan ingat selalu kepada Tuhan dalam segala situasi dan keadaan.

Minggu, 19 Mei 2013

SIAPAKAH AKU ?

Pengenalan akan diri kita merupakan dasar dari prinsip hidup dalam komunitas umat manusia di muka bumi ini. Kita harus mengenal diri sendiri agar dapat beradaptasi / menyesuaikan diri di tempat kita berada. Kita tidak bisa memaksakan keinginan diri sendiri yang bertentangan / tidak sesuai dengan keadaan di sekitar kita. Apabila kita dapat menyesuaikan diri kita , maka kita dapat mengetahui kemampuan dan kekuarangan diri kita sendiri. 

--> Siapakah aku ini? Aku dilahirkan dari siapa? 
Setiap manusia yg lahir  merupakan buah kasih dari orangtua (Ayah dan Ibu). Untuk hal tertentu, seorang anak dilahirkan tanpa orang tua apabila orangtua tsb meninggal, sehingga sang anak dipelihara oleh sanak famili dari orang tua atau kakek/nenek. Atau hal yg lebih extrim lagi, sang anak dilahirkan dari buah yg tidak diinginkan , misalkan akibat perkosaan, atau akibat pergaulan bebas.

--> Apakah aku dilahirkan dalam keadaan normal?
Setiap manusia yg lahir diharapkan dalam keadaan normal, maksudnya lengkap anggota tubuh dan panca indera. Untuk hal tertentu, seorang anak dapat lahir dalam keadaan tidak normal/abnormal dikarenakan kedua orangtua mengindap penyakit tertentu (diabetes, hipertensi) atau sering mengkonsumsi obat-obat terlarang (ganja, shabu, narkotika).  Kondisi tersebut dipengaruhi dari luar sang anak, yaitu kedua orang tuanya.

--> Dari keluarga golongan ekonomi apakah orangtua saya?
Seorang anak dapat dilahirkan dari keluarga orang tua yang miskin, sedang dan kaya. Kondisi ekonomi orang tua mempengaruhi tumbuh dan kembangnya sang anak dari segi fisik, mental dan pengetahuan. Pada saat seorang anak lahir, dia sudah masuk ke dalam situasi sosial yang paling  sederhana yaitu keluarga. Dalam keluarga terdapat ayah, ibu, kakek, nenek, saudara, dll.

--> Lingkungan seperti apakah di sekitar aku?
Apabila seorang anak sudah bisa berjalan dan berbicara, maka sang anak akan mengenali lingkungan sosial yg lebih besar dari keluarga , yaitu lingkungan masyarakat sekitar di mana sang anak berada. Lingkungan masyarakat berada di luar lingkungan keluarga atau rumah tinggal sang anak, misalnya lingkungan tetangga, lingkungan sekolah, lingkungan tempat ibadah, dll. Lingkungan membentuk karakter dan watak dari sang anak.

--> Siapkah aku menerima keadaan sekarang?
Setiap orang yg lahir ke dunia harus siap menjalani kehidupan di bumi walaupun keadaan jasmani anda yg tidak normal, keadaan ekonomi yg sulit, lingkungan yg kejam, dll. Selama anda bernafas dan darah mengalir dalam tubuh anda, maka Anda Harus SIAP.
Dalam Alkitab dikatakan " Burung di udara dan bunga bakung di taman dipelihara oleh Tuhan, apalagi manusia ciptaanNya". Di sini kita dapat mengetahui bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan tujuan tertentu, yaitu agar KasihNya dinyatakan pada umatNya. Tuhan mempunyai rencana dalam kehidupan tiap umat manusia di bumi agar NamaNya dipermuliakan.

--> Bagaimanakah aku dapat merubah keadaanku?
Hal terutama dalam hidup menuju perubahan adalah memiliki IMAN pada Tuhan, yaitu dengan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Lalu, TEKAD untuk merubah yg didasarkan pada bimbingan Tuhan melalui hayatNya. Tekad di sini adalah keinginan untuk berubah ke arah yg lebih baik, bukan dengan kemampuan sendiri melainkan kekuatan dari Tuhan. Apabila tekad kita didasarkan pada kemampuan diri sendiri, maka akan menghasilkan ke-sia-siaan. Pada umumnya, semua usaha manusia yg didasarkan pada kemampuan diri sendiri akan menghasilkan kekecewaan, kegagalan, dan putus asa. Tetapi, melalui Yesuslah kita dapat menjalani hidup ini dengan penuh syukur, sabar dan iklas. Walupun kita hidup pada lingkungan ekonomi yg sulit, dan lingkungan sekitar yg kejam, kita tetap bersandar pada Yesus dan kita tidak terpengaruh oleh keadaan di sekitar kita.

IMAN TANPA PERBUATAN ADALAH SIA-SIA