Sejak manusia dilahirkan di muka bumi ini, manusia memulai kehidupan dan mengenal arti dari kehidupan itu sendiri. Manusia perlu makanan, minuman, pakaian, rumah, oksigen, dll untuk dapat mempertahankan hidup. Ada yang memperolehnya dengan bersusah payah (karena dilahirkan dari keluarga kurang mampu) dan ada yg memperolehnya dengan mudah (karena dilahirkan dari keluarga mampu). Umumnya setelah memlalui masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa, maka setiap manusia dituntut untuk hidup mandiri, lepas dari orang tua untuk memulai kehidupan sendiri, mencari nafkah sendiri guna memenuhi keperluan/kebutuhan hidup (sandang, pangan, papan, dll).
Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, maka bertambah pula keperluan untuk hidup. Misalkan pada masa bayi diperlukan susu (ASI atau formula), dan pakaian. Setelah agak besar, bayi tersebut menjadi anak-anak, yang memerlukan pendidikan di sekolah, makanan dan pakaian (di sini keperluan hidup sudah meningkat).
Umumnya siklus hidup seorang manusia dimulai dari bayi - anak anak - remaja - dewasa - orang tua. Namun, siklus hidup antara manusia yg satu dengan manusia yg lain akan berbeda. Ada yang mencapai umur 40 tahun, 70 tahun, bahkan lebih. Umur seseorang bisa berbeda karena penyakit yg diderita, musibah kecelakaan, musibah alam, dll. Apakah yg menyebabkan perbedaan tersebut??? TAKDIR. Jadi, umur manusia tidak ada yg tahu , kecuali SANG PENCIPTA.
Ibarat kehidupan yang kita jalani di dunia ini seperti tulisan yg kita toreh pada sebuah buku / kertas putih. Segala perbuatan dan tindakan kita selama di dunia ini tercatat / tertulis dalam buku/kertas tersebut. Setiap perbuatan dan tindakan kita tersebut harus dipertanggungjawabkan kepada TUHAN, SANG PENCIPTA. Tidak ada seorangpun yang lepas dari pengadilan. karena semua pebuatan / tindakan kita sudah tertulis pd buku / kertas tersebut.
Marilah kita mengisi kehidupan ini dengan perbuatan baik dan berkenan bagi Tuhan, karena kita tidak mengetahui lamanya menjalani kehidupan di dunia ini. Kita menjalani hidup ini bagaikan muzafir ( datang dan pergi), namun kita akan diadili pada waktunya kelak atas segala perbuatan/tindakan kita di bumi ini. Perbuatan /tindakan kita harus dijalani dengan penuh arti agar bermanfaat bagi sesama. Janganlah biarkan kehidupan yg kita lalui dengan percuma (tanpa arti/sia-sia).
Note.
Kehidupan manusia bagaikan MUZAFIR (datang dan pergi) yg harus diisi dengan perbuatan/tindakan yg berarti dan bermanfaat bagi sesama manusia, karena segala perbuatan/tindakan kita tertulis pada buku/kertas yg dipergunakan utk mengadili kita di akhir hayat nanti.