Rabu, 16 Januari 2013

Hidup dengan penuh arti

Pengertian hidup dengan penuh arti adalah menjalani kehidupan di dunia ini dengan baik dan benar sehingga berarti bagi sesama manusia.

Sejak manusia dilahirkan di muka bumi ini, manusia memulai kehidupan dan mengenal arti dari kehidupan itu sendiri. Manusia perlu makanan, minuman, pakaian, rumah, oksigen, dll untuk dapat mempertahankan hidup. Ada yang memperolehnya dengan bersusah payah (karena dilahirkan dari keluarga kurang mampu) dan ada yg memperolehnya dengan mudah (karena dilahirkan dari keluarga mampu). Umumnya setelah memlalui masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa, maka setiap manusia dituntut untuk hidup mandiri, lepas dari orang tua untuk memulai kehidupan sendiri, mencari nafkah sendiri guna memenuhi keperluan/kebutuhan hidup (sandang, pangan, papan, dll).

Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, maka bertambah pula keperluan untuk hidup. Misalkan pada masa bayi diperlukan susu (ASI atau formula), dan pakaian. Setelah agak besar, bayi tersebut menjadi anak-anak, yang memerlukan pendidikan di sekolah, makanan dan pakaian (di sini keperluan hidup sudah meningkat). 

Umumnya siklus hidup seorang manusia dimulai dari bayi - anak anak - remaja - dewasa - orang tua. Namun, siklus hidup antara manusia yg satu dengan manusia yg lain akan berbeda. Ada yang mencapai umur 40 tahun, 70 tahun, bahkan lebih. Umur seseorang bisa berbeda karena penyakit yg diderita, musibah kecelakaan, musibah alam, dll. Apakah yg menyebabkan perbedaan tersebut??? TAKDIR. Jadi, umur manusia tidak ada yg tahu , kecuali SANG PENCIPTA.

Ibarat kehidupan yang kita jalani di dunia ini seperti tulisan yg kita toreh pada sebuah buku / kertas putih. Segala perbuatan dan tindakan kita selama di dunia ini tercatat / tertulis dalam buku/kertas tersebut. Setiap perbuatan dan tindakan kita tersebut harus dipertanggungjawabkan kepada TUHAN, SANG PENCIPTA. Tidak ada seorangpun yang lepas dari pengadilan. karena semua pebuatan / tindakan kita sudah tertulis pd buku / kertas tersebut. 

Marilah kita mengisi kehidupan ini dengan perbuatan baik dan berkenan bagi Tuhan, karena kita tidak mengetahui lamanya menjalani kehidupan di dunia ini. Kita menjalani hidup ini bagaikan muzafir ( datang dan pergi), namun kita akan diadili pada waktunya kelak atas segala perbuatan/tindakan kita di bumi ini. Perbuatan /tindakan kita harus dijalani dengan penuh arti agar bermanfaat bagi sesama. Janganlah biarkan kehidupan yg kita lalui dengan percuma (tanpa arti/sia-sia).

Note.
Kehidupan manusia bagaikan MUZAFIR (datang dan pergi) yg harus diisi dengan perbuatan/tindakan yg berarti dan bermanfaat bagi sesama manusia, karena segala perbuatan/tindakan kita tertulis pada buku/kertas yg dipergunakan utk mengadili kita di akhir hayat nanti.

Selasa, 15 Januari 2013

Ucapan dan Perkataan

Ucapan dan Perkataan

Pengertian dari ucapan dan perkataan adalah segala perkataan dan kalimat yang dikeluarkan dari mulut setiap manusia.

Manusia merupakan mahluk sosial yg dalam pergaulannya memerlukan sarana komunikasi agar terjalin hubungan antar sesama. Bisa dibayangkan bila kita berbicara kepada seseorang yg tidak mengerti kata2, ucapan maupun bahasa yg dipergunakan. Tentu perkataan, ucapan tersebut tidak sampai kepada orang lain karena tidak dapat dimengerti alias miss communication.

Ucapan dan perkataan seseorang mencerminkan pribadi orang tersebut karena ucapan dan perkataan tersebut keluar dari dasar hati lalu diolah dalam otak manusia dan dikeluarkan melalui mulut manusia. Seseorang dengan hati kesal, marah akan mengeluarkan ucapan dan perkataan dengan nada keras/tinggi, sedangkan bila hati sedih akan mengeluarkan ucapan/perkataan dengan nada rendah/terbata-bata.

Seringkali kita mengeluarkan kata-kata maupun kalimat dari mulut secara sadar maupun tidak sadar dapat memberikan dampak positip atau negatip bagi yang mendengarnya. Bila seseorang yg sedih hatinya, lalu mendengarkan nyanyian atau hiburan maka orang tersebut akan terobati hatinya sehingga tidak sedih. (EFEK POSITIP). Apabila seseorang mengeluarkan kata makian/memarahi orang lain, tentu orang tersebut menjadi sedih hatinya bahkan dapat menimbulkan perpecahan, perkelahian, dan pembunuhan (EFEK NEGATIP).

Ucapan dan perkataan seseorang seringkali dipengaruhi oleh lingkungan dimana orang tersebut berada/tinggal. Misalkan seseorang yg tinggal di pegunungan atau tempat yg berjauhan akan berkomunikasi dengan suara keras agar ucapannya terdengar dari kejauhan. Tentu orang tersebut sudah terbiasa dengan suara keras. Lain halnya jika seseorang yg tinggal di tempat yg padat penduduknya, tentu tidak memerlukan suara keras dalam berkomunikasi dengan orang lain. Dapat dibayangkan jika kedua orang tersebut bertemu dan saling berkomunikasi, tentunya akan menimbulkan permasalahan karena orang yg suara keras tersebut dinilai sedang memarahi orang lain.
Demikian pula, jika keluarga atau seseorang yg saleh tinggal di lingkungan yg keras, jahat, kejam,dll akan memberikan dampak buruk bagi orang tersebut dan lambat laun akan memberikan dampak negatif baginya. Misalkan Saya memelihara burung beo (burung yg suka berbicara mengikuti ucapan /perkataan majikannya) dan setiap hari saya melatih burung tersebut untuk berkata "SELAMAT PAGI" atau "PUJI TUHAN". Tentu lama kelamaan burung tersebut dapat mengikuti kata-kata majikannya, yaitu "SELAMAT PAGI" atau "PUJI TUHAN". Suatu saat burung beo tersebut lepas dan ditangkap oleh orang lain yg memiliki kebiasaan buruk, mabuk-mabukan, kata-kata kasar. Lama kelamaan burung beo tersebut lupa dengan perkataan yg saya seringkali ucapkan "SELAMAT PAGI" atau "PUJI TUHAN". Perkataan burung beo itu menjadi berbeda karena majikannya berbeda. Burung tersebut seringkali mengeluarkan kata-kata kasar, jorok, dll seperti "MABUK LAGI", atau "SIALAN", atau kebon binatang (ANJING, MONYET, BANGSAT, dll)

Note.
Ucapan dan perkataan seseorang mencerminkan pribadi orang tersebut karena keluar dari dasar hati. Pergunakan ucapan dan perkataan dengan bijaksana karena akan membawa efek bagi orang yg mendengarnya.

Sabtu, 05 Januari 2013

Hadapi Masalah dan Jadilah Pemenang

Pengertian
      Setiap masalah pasti ada dalam hidup tiap manusia di bumi ini dan kita harus mengadapi masalah tersebut dengan sabar dan bijaksana agar kita dapat keluar sebagai PEMENANG.

Setiap masalah di muka bumi ini apakah masalah itu kecil, sedang, ataupun besar dapat menimpa pada setiap manusia dan tidak mengenal usia (anak2- remaja - dewasa - orang tua). Beberapa masalah yg sering dijumpai dalam kehidupan manusia, seperti masalah mainan sering dijumpai pada masa anak-anak, masalah sekolah sering dijumpai pada masa anak2-remaja, masalah pacaran sering dijumpai pada masa dewasa, dan masalah keuangan sering dijumpai pada masa orang tua.

Setiap masalah yg datang dalam kehidupan ini, haruslah dihadapi secara bijaksana dan sabar. Bijaksana dimaksudkan melihat suatu masalah secara utuh dan menyeluruh (bukan secara sepihak/sebagian). Contoh pada masa anak-anak sering dijumpai seorang anak melihat mainan milik temannya atau tetangga dan anak tersebut mengambil mainan temannya karena mainan tersebut  bagus dan menarik. Apa yg terjadi selanjutnya??? Tentu pemilik mainan tersebut tidak rela mainannya diambil oleh orang lain. Lalu??? Kedua anak tersebut saling berebut mainan. Lalu ???? Terjadilah perkelahian, pukul memukul, cakar mencakar, dll Lalu??? Salah satu dari anak tersebut menangis  Lalu??? Anak yg menangis tsb melaporkan pada orang tuanya. Lalu??? Orang tua tidak terima atas perlakuan teman anaknya. Lalu??? Orang tua tsb memukul teman anaknya, sehingga menangis. Lalu??? Anak tersebut melaporkan pada orang tuanya. Lalu???  dan Lalu ???

Dari contoh di atas, suatu masalah dapat dibuat kecil ataupun besar. Semua itu tergantung dari tindakan kita dalam mengatasi masalah tersebut. Kita harus mengambil tindakan yg bijaksana dengan cara menelusuri permasalahan tersebut. Penelusuran masalah secara tepat akan menyelesaikan permasalahan yg ada dan ini sangat berguna dalam segala keadaan, situasi dan usia. Saya menamakan penelusuran masalah itu dengan nama socio scientific. 

Socio Scientific adalah penelusuran masalah kehidupan manusia secara scientific. Manusia merupakan mahluk sosial, yg hidupnya saling berinteraksi/berhubungan dengan orang lain. Penelusuran secara scientific merupakan dasar dari perumusan suatu masalah yang memakai konsep 4 W 1H (What, When, Where, Who, dan How). Konsep ini biasa dipakai oleh ahli ilmu pengetahuan.

Pada contoh di atas, kita dapat menerapkan konsep 4W 1H, yaitu:
What ( apa yg menyebabkan seorang anak menangis, berkelahi, dll)
When ( kapan anak- anak bermain)
Where ( dimana anak-anak bermain)
Who ( dengan siapa anak bermain)
How (bagaimana kejadian itu terjadi)
Setelah kita menelusuri permasalahan yg ada, maka dapatlah disimpulkan permasalahannya adalah mainan. Lalu??? Tindakan bijaksanalah yg harus diambil dengan menerapkan prinsip sosial. Mengembalikan barang yg bukan miliknya, minta maaf atas kesalahan, dll. Selama masa anak-anak, tentu harus dilihat dari sudut anak2 dan orang tua harus mengarahkan, mendidik dan menasehati mereka. Mungkin, dari antara mereka belum memiliki rasa berbagi antar teman, egois, dll.

Tindakan yg diambil dalam mengatasi suatu permasalahan yg ada, mencerminkan kedewasaan seseorang. Seseorang makin bijaksana bila orang tersebut dapat mengatasi semua permasalahan dalam kehidupan di muka bumi ini dengan sabar. Kesabaran adalah kunci penyelesaian suatu masalah. 

Apabila suatu permasalahan diselesaikan tanpa dengan kesabaran dan mengutamakan ego/kepentingan diri sendiri, maka permasalahan yg kecil bisa menjadi permasalahan yg besar. Apabila seseorang dapat menyelesaikan suatu permasalahan, maka orang itu dapat dikatakan sebagai pemenang. Bukan berarti seorang pemenang tidak akan mendapatkan masalah lain, karena masalah pasti datang kepada siapapun dan kapanpun atau dimanapun. Semua itu tergantung bagaimana kita mengambil tindakan dalam mengatasi permasalahan tsb.

Note.
Permasalahan pasti datang kepada siapapun, dimanapun dan kapanpun. Semua itu harus dihadapi dengan bijaksana dan sabar, agar kita menjadi PEMENANG (bukan PECUNDANG).

Jumat, 04 Januari 2013

Jangan Sesat

Pengertian JANGAN SESAT
     Jangan sesat di sini adalah janganlah melakukan perbuatan yang salah dikarenakan keinginan yg ditimbulkan dari pancaindera.

Setiap umat manusia di dunia ini memiliki keinginan. Keinginan untuk lebih baik dari keadaan yg ada. Namun, untuk mencapai keinginan tersebut, manusia harus berusaha dan bertindak secara logis dan tidak melanggar hak orang lain. Kadang kala, manusia melakukan tindakan yg salah dan cenderung bodoh agar mendapatkan keinginannya dengan cepat, spontan, dan melanggar hak orang lain.

Setiap keinginan itu muncul dari pancaindera seperti mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit/peraba. Apabila manusia tidak dapat mengendalikan pancaindera secara baik dan benar, maka akan timbullah kekacauan, kekerasan, kekejaman, dan kejahatan. Kita harus menjaga pancaindera agar tidak salah bertindak dan sesuai hakikat agama.

Dengan MATA, manusia dapat melihat segala isi dunia ini dan segala kemewahan duniawi. Dengan mata, manusia dapat mensyukuri segala isi dunia ini yg diberikan oleh Tuhan, Sang Pencipta. Dari sudut pandang yg lain, mata dapat membawa kehancuran, karena dapat menimbulkan nafsu dan keinginan seseorang utk melakukan perbuatan jahat/sesat agar tercapai kepuasan dari keinginannya tersebut. Jadi, seseorang dapat melakukan perbuatan jahat/sesat dengan tujuan untuk memiliki barang  orang lain dan memuaskan keinginannya dikarenakan MATA. Contoh perbuatan sesat yang dikarenakan mata adalah mencuri milik orang lain, pemerkosaan, perzinahan, dll

Dengan LIDAH, manusia dapat memuji dan memuliakan Tuhan atas kebesaranNya dan keagunganNya atas kehidupan di dunia ini. Namun, dengan lidah dapat pula menyebabkan kehancuran, perpecahan, pembunuhan, dll. Lidah dapat di-ibaratkan seperti api atau pedang bermata dua yaitu bermanfaat utk merasakan asin, manis, pedas,dll dan berbahaya bila salah digunakan utk memfitnah, menghasut, menghujat/memaki orang lain, gosip, dll. Salah satu akibat fatal yg disebabkan oleh lidah bila salah dipergunakan adalah pembunuhan dan peperangan.

Berikut ini adalah alur dari perbutan manusia
PANCA INDERA ------ KEINGINAN / NAFSU / EGO ----- PERBUATAN / TINDAKAN MANUSIA

Dengan pancaindera yg kita miliki, patutlah kita mensyukuri semua yang ada karena Tuhan menciptakan kita secara sempurna dan pergunakanlah utk memuliakanNya atas segala anugrah dan kebaikanNya.

Note.
Pergunakanlah pancaindera secara baik dan benar agar kita tidak melakukan perbuatan jahat/sesat, karena Tuhan menciptakan segala sesuatu itu baik adanya.

Kamis, 03 Januari 2013

Menerima Keadaan

Menerima Keadaan

Pengertian dari menerima keadaan adalah apapun keadaan kita sekarang ini haruslah diterima apa adanya , tanpa berkeluh kesah atau bersungut-sungut. 

Manusia dilahirkan di bumi ini dalam keadaan polos dan tidak memiliki kemampuan apapun. Bayi itu mendapatkan kasih sayang dari orang tua dgn diberikan susu, makanan lembut agar menjadi besar dan kuat. Lalu bayi itu mengalami pertumbuhan dari bayi --- anak-anak --- remaja --- dewasa.

Setiap manusia di muka bumi ini akan mengalami masa pencobaan. Pencobaan itu ditujukan kepada manusia agar mereka menjadi kuat dan bertumbuh. Setiap pencobaan mendatangkan berkah dan hikmat agar kita selalu di jalan yg benar dan ingat kepada Sang Pencipta. Sangatlah tidak mungkin apabila seseorang mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mengalami pencobaan, karena pencobaan itu pasti datang kepada tiap manusia di muka bumi ini.

Pencobaan itu seperti makanan yg diberikan kepada manusia.  Tidaklah mungkin seorang bayi menjadi dewasa dengan diberikan makanan lembut dan susu saja. Tentunya, bayi tersebut diberikan makanan sesuai dengan umur , misal 0-6 bulan diberi susu saja, 6-12 bulan diberi bubur dan susu atau buah2an (pisang, air jeruk), 1-5 tahun mulai diperkenalkan nasi lembut/nasi tim, nasi dan lauk pauk,dll.

Demikian pula pencobaan yang dialami manusia, tentunya disesuaikan dengan kemampuannya. Tuhan adalah maha tahu dan adil. Dia sangat mengasihi dan menyayangi umatNya. Dia tahu kebutuhan dan keperluan manusia. Tuhan tidak pernah menguji kesetiaan umatNya melebihi dari kemampuan manusia.  Yang menjadi pertanyaan adalah apakah manusia mau menerima keadaan yg ada sekarang ini ataukah tidak? Demikian pula seorang anak meminta roti, apakah akan diberi oleh orang tuanya dengan batu? Apalagi Tuhan merupakan Sang Pencipta, tentu Dia tahu keperluan dan kebutuhan kita.

Kita harus menilai segala keadaan yg kita alami bukan dari sudut pandang EGO (merasa susah, merasa berat, merasa tidak adil, dll) tapi dari sudut maksud dan tujuan dari keadaan yg ada sekarang ini. Misalkan, kita mengalami masa anak-anak dengan disuruh makan sayur mayur oleh orang tua agar kita menjadi sehat. Tapi, pada waktu itu kita mungkin menolak makan sayur mayur karena pahit, tidak enak, dll. Padahal kita tahu bahwa dalam sayur mayur sangat baik buat kesehatan (agar buang air besar menjadi lancar). Namun, dari sudut pandang ego tentulah tidak enak dan pahit. Inilah perbedaan sudut pandang/persepsi yang menyebabkan manusia itu menerima atau menolak keadaan yang dialaminya sekarang ini.

Inti dari uraian di atas adalah kita harus menerima apapun kondisi sekarang ini yg kita alami agar kita menjadi kuat dan mendapatkan berkah yg lebih dari Sang Pencipta. Ibarat seorang bayi agar menjadi dewasa diperlukan makanan lembut, lalu agak kasar dan kasar, atau seorang pelajar agar naik kelas akan diuji oleh guru di sekolah , atau seorang karyawan akan diuji kemampuan akademis dan psikologis agar diterima di suatu perusahaan. Semua ujian / pencobaan itu dimaksudkan agar kita mengalami pertumbuhan iman , hikmah dan pengetahuan, karena setiap kali mengalami ujian akan mendapatkan hikmah yg luar biasa bahwa Tuhan itu maha adil dan maha pengasih/penyayang, serta kita menjadi kuat dan tegar.

Note. 
Pencobaan yg kita alami tidak akan melebihi kemampuan kita dan pencobaan itu mendatangkan berkah yg luar biasa agar kita menjadi kuat, tegar dan bersyukur kepada Tuhan, Sang Pencipta.